Rabu, 01 Desember 2010

BAB 6. MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAA


1.     MASYARAKAT PERKOTAAN,ASPEK – ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

Dipandang dari cara terbentuknya masyarakat dapat dibagi dalam:
1.     Masyarakat paksaan , misalnya : negara, masyarakat tawanan dll
2.     Masyarakat merdeka yang terbagi dalam :
-          Masyarakat kultur  : masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau     Kepercayaan , misalnya :koperasi, kongsi perekonmian dll.
-          Masyarakat natuur : masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
Masyarakat dibagi menjadi 2 type :
-          Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks:
belum mengenal pembagiaan kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu – kesatuan.
-          Masyarakat yang sudah kompleks:
Yang sudah menjalankan spesialisasi dalam segala bidang
B . masyarakat perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol dari masyarakat perkotaan diantaranya:
1.     Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keafamaan di desa.
2.     Pada umumnya masyarakatnya hanya mengurusi dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang – orang lain ( individualisme )
3.     Pemagian kerja diantara warga –warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas – batas yang nyata.
4.     Kemungkinan – kemungkinan untuk mendapat pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5.     Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan
6.     Jalan kehidupan yang cepat di perkotaan. dan
7.     Perubahan – perubahan sosial tampak dengan nyata di kota - kota

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Masyarakat Perkotaan
Kesan populer masyarakat kota terhadap masyarakat desa itu adalah bodoh, lambat dalam berfikir dan bertindak, serta mudah tertipu, dan sebagainya. Kesan ini disebabkan karena masyarakat kota hanya mengamatinya dengan sepintas saja, tidak banyak tahu, dan kurang pengalaman dengan keadaan lingkungan pedesean.
Ciri – ciri yang sangat membedakan adalah :
-          Jumlah dan kepadatan penduduk
-          Lingkungan hidup
-          Mata pencariaan
-          Corak kehidupan sosial
-          Stratifikasi sosial
-          Mobilitas
-          Pola interaksi sosial
-          Solidaritas sosial , dan kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
-          Pelapisan sosial
-          Mobilitas sosial
-          Standar kehidupan, dan
-          Nilai dan sistem nilai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar